Minggu, 01 April 2012

Kinerja Aparatur Konawe Utara

Crew Helen Corporation
KINERJA YANG TIDAK TERUKURKinerja Dosen Kecil
Pembangunan nasional yang diselenggaraan dewasa ini merupakan apresiasi dari penyelenggaraan pembangunan di setiap daerah. Pembangunan yang diselenggarakan dalam era otonomi daerah saat ini tidak lepas dari semangat proklamasi dan perjuangan bangsa yang mengendaki adanya pemerataan pembangunan di segala bidang. Hal tersebut terimplementasi melalui program-program pembangunan fisik dan non fisik.
Pembangunan fisik dilaksanakan untuk menyediakan berbagai saranan dan prasarana umum yang dibutuhkan oleh masyarakat seperti gedung, jalan, pasar, dan infrastruktur lainnya.Sementara itu pembangunan non fisik sangat identik dengan pemberdayaan masyarakat melalui pemulihan status sosial ekonomi masyarakat. Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia.
Isu yang muncul terkait dengan otonomi daerah adalah bagaimana kemampuan Pemerintah Daerah dilihat dari sumber daya manusia aparatnya mampu mewadahi aktivitas pemerintahan, pelayanan publik, dan pembangunan. Banyak Daerah yang mengakui bahwa kemampuan sumber daya manusia aparaturnya masih perlu ditingkatkan ( Dwiyanto,2003:36 ) . Pemerintah akhir–akhir ini memberikan perhatian yang besar pada upaya-upaya peningkatan kemampuan aparatur dalam melaksanakan tugas-tugasnya, yakni memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada rakyat sesuai perannya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Upaya-upaya tersebut dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan baik yang bersifat struktural ataupun yang bersifat fungsional. Pendidikan dan pelatihan saja tidaklah cukup, diperlukan adanya pembinaan dan motivasi kerja aparatur untuk menumbuhkan meningkatkan kinerja aparatur yang kuat dalam rangka meningkatkan prestasinya.
Keberhasilan pembangunan nasional sangat ditentukan oleh keberhasilan aparatur negara dalam melaksanakan tugasnya. Terutama dari segi kepegawaian. Oleh karena itu aparatur pemerintah memiliki peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai motor dan penggerak dalam semua aktivitas fungsi pemerintahan selaras tuntutan reformasi yang menuntut pemerintahan yang bersih dari perbuatan amoral ( Tjokroamidjoyo dalam Suharto,2002 : 7 ).
Peningkatan kemampuan aparat menjadi penting mengingat perubahan arah kebijakan pemerintah sebagaimana dikehendaki oleh semangat reformasi untuk lebih luas memberi ruang gerak dan peran serta yang lebih besar bagi masyarakat dalam kegiatan pemerintahan dan pembangunan, dimana pemerintah beserta aparaturnya lebih berperan sebagai fasilitator. Perubahan arah kebijakan ini membawa implikasi terhadap kemampuan profesionalisme pegawai dalam menjawab tantangan era globalisasi dalam menghadapi persaingan ketat dengan negara – negara lain di dunia. Bertitik tolak dari pemikiran ini, maka peningkatan kemampuan aparatur merupakan hal yang mendesak untuk dilaksanakan dewasa ini. Bagi Kantor Desa Wawolesea Kecamatan Lasolo permasalahan kemampuan aparat pegawai negeri menjadi faktor  penting karena merupakan salah satu desa pengembangan di kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe Utara sehingga kemampuan aparat dari desa Wawolesea akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengelolaan daerah terutama dalam otonomi daerah. Sebagaimana diketahui bahwa dengan otonomi daerah tersebut pemerintah daerah telah memperoleh kewenangan pengelolaan daerah bagi kepentingan daerah dan masyarakatnya sehingga konsekuensinya pemerintah daerah harus mampu memenuhi kepentingan masyarakat melalui pembangunan dan pelayanan yang lebih baik.
Pembangunan yang sedang dilaksanakan di desa Wawelesea meliputi pembangunan sarana prasarana desa, jalan lingkungan, pembanguan pasar dan pembangunan sekolah yang bertujuan untuk membangun struktur sosial perdesaan di wilayah Kecamatan Lasolo dan diawali dengan pembangunan kualitas sumber daya aparay desa. Desa Wawolesea adalah desa tua yang terbentuk sebagai daerah adat yang memiliki lokasi yang strategi yang memungkinkan dibutuhkannya penyediaan saran dan prasarana pembangunan.
Peran aparat desa dalam pelaksanaan pembangunan  tidak lepas dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang serta merta harus diaplikasikan untuk mewujudkan hasil pembangunan. Namun demikian, ketidaksesuaian antara hasil pelaksanaan pembangunan yang harapan dari masyarakat di desa Wawolesea seringkali menimbulkan perbedaan persepsi yang mengarah kepada ketidakpercayaan publik terhadap kemampuan aparatur dalam pelaksanaan pembangunan desa.
Pembangunan yang sesungguh terjadi pada desa/kelurahan harusnya dibedakan dalam dua bentuk yakni pembangunan fisik dan pembangunan non fisik. Kejelaskan ini harus diketahui oleh masyarakat di desa Wawolesea agar ketidakmampuan aparat dapat terukur dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah tetap terjaga dengan baik. Selain itu kemampuan aparat desa Wawolesea dipengaruhi oleh pendidikan, keterampilan, motivasi kerja, dan disiplin kerja.
Aspek sumber daya aparat desa yang ditinjau dari tingkat pendidikan, keterampilan, motivasi dan disiplin selama ini menjadi perhatian penting terutama kepada dalam pelaksanaan pembangunan, baik pembangunan fisik maupun pembangunan non fisik di Desa Wawolesea. Berdasarkan fenomena tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut dengan tapik “Kemampuan Aparat Pemerintah Desa Dalam Pelaksanaan Pembanguan di Desa Wawolesea Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe Utara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar